19 December 2008

Bila Barang Bekas Malaysia Berkolaborasi Dengan Gamelan


Iman D. Nugroho, Surabaya

Bagaimana bila barang bekas asal Malaysia berkolaborasi dengan gamelan Jawa? Keindahanlah yang tercipta. Itulah yang terjadi di Sekolah Dasar Kristen (SDK) Santa Theresia I Surabaya, Jumat (19/12) ini. Dalam acara itu, alat-alat musik dari barang-barang bekas yang dimainkan oleh anak-anak aktivis lingkungan Malaysia beradu suara dengan gamelan yang dimainkan murid-musid SDK Santa Theresia. "Indah sekali.." kata Afiq Safwan Adly, aktivis anak Malaysia usai pertunjukan.


Kedatangan anak-anak aktivis lingkungan hidup Yayasan Anak Warisan Alam (YAWA) Malaysia ini adalah bagian dari sosialisasi YAWA Malaysia menjelang pelaksanaan International Children Conference yang akan berlangsung di Malaysia tahun 2009 mendatang. Dalam konferensi itu, anak-anak aktivis lingkungan dari berbagai negara, termasuk Indonesia akan hadir untuk berbicara masalah lingkungan hidup. "Kami mengharapkan anak-anak di seluruh dunia akan memahami pentingnya menjaga lingkungan," kata Afiq Safwan Adly, koordinator YAWA Malaysia.

Karena itulah, saat mengunjungi Indonesia, YAWA Malaysia meminta LSM anak untuk lingkungan, Tunas Hijau, merekomendasi sebuah lembaga pendidikan yang juga memberi ruang kepada pendidikan lingkungan. SDK Santa Theresia, SDN Kandangan III Surabaya dan SMK Negeri V Surabaya adalah pilihannya. Sekolah ini memiliki silabus lokal yang menempatkan pendidikan lingkungan sebagai mata pelajaran wajib setiap minggunya.

"Kami sangat terbuka dengan kedatangan aktivis YAWA, karena mereka bisa menstimulis anak-anak untuk mencintai lingkungan," kata Michael Darananto, Kepala Sekolah SDK Theresia pada The Post.

Dan Jumat lalu, semuanya menjadi kenyataan. Anak-anak SDK Santa Theresia menyambut dengan antusias aksi YAWA Malaysia dengan eco drum circle, peralatan musik sederhana yang dibuatnya. Drum bekas dan botol aqua bekas yang diubah menjadi gendang, batang sapu yang ditempeli tutup botol hingga kaleng bekas minuman yang diisi beras.

"Kami ini menunjukkan kepada adik-adik kita di Surabaya tentang bagaimana menggunakan bahan bekas ini," kata Jes Ibrahim Izaidin, salah satu aktivis YAWA Malaysia. Tepuk tangan seakan tidak berhenti ketika lagu demi lagu mengalir. Lagu-lagu ini juga yang mereka nyanyikan dalam kujungan ke berbagai negara di dunia.

Yang paling menghebohkan, saat aktivis YAWA tiba-tiba menuruni panggung dan berdiri di belakang jajaran pemain gamelan jawa SDK Santa Theresia. Keduanya berkolaborasi dalam lagu bertema lingkungan berjudul Santa Theresia Hijau dan Bersih, dan Gemercik Air. Kedua lagu itu cintaan SDK Santa Theresia.

Usai menunjukkan performanya di SDK Santa Theresia, YAWA Malaysia dan Tunas Hijau melanjutkan kunjungannya ke SDN Kandangan III Surabaya dan SMK Negeri V Surabaya adalah pilihannya. Di dua tempat ini, YAWA Malaysia akan berbicara dalam workshop pengolahan limbang sampah daun.

No comments:

Post a Comment