29 June 2006

Demonstrasi Menyambut Menakertrans RI di Sidoarjo



Demonstrasi buruh dari PT. Monogram Alindotama meyambut kedatangan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Erman Suparno di depan pendopo Sidoarjo, Kamis (29/06) siang ini. Mereka menuntut Menakertrans untuk bisa menyelesaikan sengketa antara buruh dan PT.Monogram.

Biaya sosial yang harus dibayar dalam kasus lumpur panas yang menyembur dari sekitar lokasi pengeboran PT. Lapindo Brantas Inc jauh lebih tinggi dari bantuan yang akan dibagikan. Hal itu dikatakan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) RI Erman Soeparno di Sidoarjo, Kamis (29/06) ini. "Biaya sosial kasus ini (lumpur) jauh lebih tinggi dari pada bantuannya," kata Erman Soeparno pada The Jakarta Post.

Kedatangan Erman Soeparno ke Sidoarjo untuk menyaksikan pemberian bantuan PT. Lapindo Brantas Inc dan PT. Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) kepada 13 perusahaan yang berhenti beroperasi karena perusahaannya terendam lumpur panas. Jumlah sementara tenaga kerja yang menerima santunan sebanyak 1627 orang. Masing-masing orang akan menerima Rp.700 ribu atau sekitar Rp.1.138.900.000 rupiah. Sekaligus memberikan bantuan sebesar Rp.100 juta kepada masyarakat korban lumpur panas PT. Lapindo Brantas Inc.

Menakertrans mewakili pemerintah menilai bantuan itu sebagai realisasi kesepakatan bersama antara PT. Lapindo Brantas Inc dan perusahaan. Meskipun Menakertrans menyadari jumlah itu berbeda dengan pendapatan awal pekerja yang jumlahnya berbeda antara karyawan dan buruh kontrak. "Tapi sudah ada kesepakatan antara perusahaan, maka harus direalisasi," kata Erman Suparno.

Meski begitu Menakertrans memberi catatan kepada pengusaha di sektor informal yang hingga saat ini belum tersentuh bantuan. "Pengusaha di sektor informal sampai saat ini belum mendapatkan bantuan sama sekali, ini yang akan saya check," tegasnya pada The Jakarta Post.

Pada hari yang sama, PT. Lapindo Brantas Inc juga menyerahkan bantuan sebesar Rp.300 ribu/orang/bulan kepada 1787 penduduk di kelurahan Reno Kenongo, Porong, Sidoarjo atau sekitar Rp.520-an juta. Sebelumnya, perusahaan pengeboran minyak dan gas yang memiliki 20 sumur pengeboran di Sidoarjo itu juga memberikan bantuan kepada warga Siring, Sidoarjo sebanyak Rp.700 jutaan. Dalam waktu dekat, bantuan dana juga akan dikucurkan kepada 2793 jiwa penduduk Desa Kedung Bendo.

Sementara itu, hingga Kamis (19/06) ini pemeriksaan kepada pihak-pihak yang terkait dengan bencana lumpur panas PT. Lapindo Brantas Inc di Direktorat Reskrim Polda Jatim terus berlangsung. Kamis ini tiga pejabat BP Migas, Deputy Operasi Dodi Hidayat, Kepala DIvisi Operasi Lapangan Sucahyo Pratomo dan Kepada DIvisi Operasi Penunjang Mulyani Wahono diperiksa.

Pemeriksaan juga dilakukan kepada Kepala Investigasi Independen Kementerian ESDM yang juga peneliti dari Institut Teknologi Bandung DR. Rudi Rudianto. Hingga berita ini diturunkan, pemeriksaan masih berlangsung. Rabu lalu, tiga pejabat BP Migas lain, Deputy Perencanaan BP. Migas Achmad Luthfi, Kepala Divisi Eksplorasi BP Migas Bob Yulian serta Kepala Divisi Pengkajian dan Pengembangan Ir.Sumitro Kardi. Sebelumnya, General Manager PT. Lapindo Brantas Inc. Imam Agustino dan Direktur PT. Medisi Citra Nusa Yenny Nawasi juga diperiksa POlda Jatim.***

No comments:

Post a Comment