Iddaily Mobile | Dari Anda Untuk Publik
Youtube Pilihan Iddaily: Pramoedya Ananta Toer
       

15 Juli 2009

Saling Serang di Atas Lembaran Kartu Perang

Iman D. Nugroho

"Freed The Brave Wanderer" tiba-tiba mengeluarkan jurusnya. Jagoan berwajah dingin dan berambut emas ini mampu membunuh monster-monster yang secara fisik lebih besar darinya. Pedang yang terselip di balik jubah kuning kehijauan itu menunggu lawan menyerang. Dalam sekali tebas, kematian tak bisa ditolak. Namun, kekuatan raja lebih kuat. "Royal Degree" yang meluncur saat itu pun menangkis semua serangan dan membuat "Freed The Brave Wanderer" bertekuk lutut dan takluk.


"Yes,..saya akhirnya memenangkan pertandingan," kata Fernando Halim, sang pemilik "Royal Degree". Pertarungan Fernando Halim atau Nando dan Anton menutup final kompetisi kartu Yu Gi Oh yang digelar Sabtu (11/7) ini di Comic and Games, Plaza Taman Anggrek. Nando keluar sebagai juara satu, sementara Anton memduduki peringkat kedua.

Kartu Yu Gi Oh tergolong baru di Indonesia. Permainan kartu yang diambil dari cerita komik Jepang atau Manga karangan Kazuki Takahashi pada tahun 1996 ini mulai masuk ke Indonesia pada tahun 2002. Cerita Yu Gi Oh sendiri berawal dari kisah Yugi Mutou, seorang siswa SMA di Jepang, yang menerima lembaran artifact Mesir Kuno dari kakeknya. Melalui artefact itu, Yugi memulai petualangannya. Dalam perjalannya, Yu Gi Oh diadaptasi menjadi game dan permainan kartu bernama Duel Monsters. Duel Monsters digambar pertama kali oleh Seto Kaiba.

Masuknya Yu Gi Oh ke Indonesia tidak jauh dengan trend komik Jepang. Hanya saja, Yu Gi Oh yang kini dikelola oleh Konami Jepang ini lebih kental dengan nuansa pertarungan antar karakter yang masing-masing memiliki "kekuatan" sendiri-sendiri. Kekuatan itu tertulis di bagian bawah kartu. Nah, dengan diskripsi kekuatan itulah, kartu Yu Gi Oh dimainkan. Minimal, perlu dua orang pemain Yu Gi Oh dalam setiap gamenya. Masing-masing pemain akan membawa 40 kartu yang dimainkan secara bergiliran. Masing-masing "menyerang" dengan kartu jagoan.

Di dunia, Konami telah melaksanakan kompetisi international. "Tapi di Indonesia belum, namun saya dengar tahun depan perwakilan Konami akan datang ke Indonesia untuk menjajaki kompetisi nasional Yu Gi Oh," kata Sucianto, pemilik Game and Comics yang juga penggemar kartun figure. Pemenang kompetisi nasional ini berhak bermain di kompetisi regional dan internasional. Meski sudah hampir tujuh tahun ada di Indonesia, namun jumlah pemain Yu Gi Oh belum begitu banyak. Hingga kini, hanya ada sekitar 200-an pemain Yu Gi Oh.

Persoalan mahalnya kartu, bisa jadi menjadi penyebabnya. Secara eceran,kartu ini berharga Rp.40 ribu untuk 9 kartu random. "Dan tidak semua kartu jagoan ada di dalam kartu random itu," kata Yoshua Gunawan, salah satu player Yu Gi Oh. Kartu termahal, dan tentu saja paling sakti adalah Dark and Dragon seharga Rp. 20 juta. Di seluruh dunia, kartu ini hanya ada tiga buah. "Kartu itu adalah hadiah dari kompetisi international dan hanya ada tiga di dunia," kata Yoshua.

Namun,apalah artinya uang untuk para penghobby. Fernando Halim, pemenang kompetisi Yu Gi Oh minggu lalu rela merogoh sekitar Rp.10 juta untuk melengkapi koleksi Yu Gi Oh-nya. Dan karena Yu Gi Oh itu juga, Fernando pernah menjadi salah satu pemain di kompetisi Yu Gi Oh di Canada.

14 Juli 2009

Lagi, Anggota Dewan Terancam Masuk Penjara

Senja Madinah

Sedikitnya 8 anggota dan mantan anggota DPR Kabupaten Jember terancam masuk penjara. Kesembilan orang tadi masing-masing adalah Ubaidillah, Ahmad Halim, Baharudin Nur, Prayitno, Sunardi, Muhamad Shaleh, Firman Setiawan, dan Muhamad Shaleh. Kedelapan orang tadi terancam masuk penjara karena belum menyelesaikan tunggakan tunjangan komunikasi intensif (TKI) dengan total tunggakan sebesar Rp 109 Juta.


“Tunggakan itu seharusnya telah lunas akhir juli lalu,” Demikian dikatakan Ketua Dewan Kehormatan Dewan, Anis Hidayatullah. Anis menjelaskan, sebetulnya, terdapat 9 orang anggota dan mantan anggota dewan yang belum melunasi TKI. Salah satu orang yang juga belum melunasi TKI ini adalah Almarhum Shomad Djalil. “Tetapi, meskipun telah meninggal dunia, seharusnya ahli waris tetap membayarnya,” Imbuhnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Jember, M. Asir, mengatakan, bagi para anggota Dewan yang belum melunasi TKI terancam jerat hukum. “DPRD sendiri telah mendapatkan surat edaran dari Mendagri. Dalam surat itu mendagri warning jika hingga akhir masa jabatan terdapat anggota dewan yang belum melunasi, mendagri akan menjeratnya secara hukum,” Tegasnya.

Sementara itu, berdasarkan data yang diperoleh dari secretariat DPRD kabupaten Jember, 9 anggota dewan yang belum melunasi tunggakannya masing-masing adalah Almarhum Shomad djalil sebesar Rp. 29,5 juta. Ubaidillah, Rp. 5,3juta, ahmad halim, Rp. 2,6juta, Baharudin Nur, Rp. 5.3 juta, Prayitno, Rp. 8juta, Sunardi, 8jt, Muhamad Shaleh Rp. 24juta, Firman Setiawan, Rp 2,6 dan muhamad sholeh Rp. 24jt.

13 Juli 2009

Doa Bersama untuk WS Rendra Dari Seniman Surabaya

Press Release

Salam Budaya!

Dewan Kesenian Surabaya mengundang seniman, pecinta seni dan khalayak umum dalam pagelaran solidaritas untuk mendoakan penyair dan dramawan, WS Rendra, pada hari Selasa, 14 Juli 2009, mulai pukul 19.00, di Halaman Galeri Surabaya, Kompleks Balai Pemuda, Jl. Gubernur Suryo 15 Surabaya.


Seperti yang telah ramai diberitakan, saat ini WS Rendra, sejak sepekan terakhir, sedang terbaring di RS Persahabatan Jakarta dan kesehatannya dikabarkan terus memburuk. Untuk itu, dalam pagelaran solidaritas besok malam, seniman atau siapapun yang hadir diharapkan bantuan doanya dan sekaligus secara spontanitas bersedia tampil mengekspresikan keprihatannya di panggung terbuka yang disediakan pantia berdasarkan kesenimanannya masing-masing, minimal sekadar membaca puisi, entah itu karya sendiri atau karya-karya WS Rendra pun juga boleh.

Mengingat dedikasi dan kontribusi WS Rendra khususnya dalam bidang kesenian dan kebudayaan nasional cukup besar, maka akhirnya kami sangat berharap kehadiran Anda. Demikian atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.


Surabaya, 13 Juli 2009

a/n Dewan Kesenian Surabaya
Hanif Nashrullah

11 Juli 2009

Menghantam Lawan Dengan Kartu Yu Gi Oh

Iman D. Nugroho

Sebuah kompetisi Kartu Yu Gi Oh digelar di Plasa Taman Anggrek, Jakarta, Sabtu (11/7) ini. Meski tergolong permainan baru di Indonesia, namun permainan kartu yang hampir mirip dengan kartu kuartet jaman dulu ini sudah banyak diminati. Masih-masing kartu punye "kekuatan" yang bisa "menyerang" lawan dengan tenaga dalam yang dimiliki. Ciaaaatttt,...



Pengamen di Rumah Susun Jakarta

Iman D. Nugroho

Ada-ada saja cara orang mencari uang. Salah satu cara yang unik dilakukan pengamen rusun. Dengan berbekal sound system sederhana namun memiliki suara yang memekakkan telinga, plus kera gaya topeng monyet, para pengamen ini bermain di Rumah Susun Cawang, Sabtu (11/7) ini. Gema rumah susun, membuat suara musik yang diperdengarkan semakin keras. Jelas saja, membuat penampilan mereka semakin menarik perhatian. Penghuni rusun pun tinggal melemparkan uang dari balkon di belakang rumah. Nice.