Youtube Pilihan Iddaily: CNN Indonesia
Iddaily Mobile | Dari Anda Untuk Publik
 

16 September 2016

MENULIS ULANG SEJARAH TRAGEDI 1965


Upaya "menyelesaikan" tragedi 1965 di kedua belah pihak, terus dilakukan. Pemimpin Redaksi Majalah Historia, Bonnie Triyana mengusulkan penulisan ulang sejarah peristiwa yang melibatkan anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) itu. Mungkinkah?

ID NUGROHO

07 September 2016

MALAM MENYIMAK MUNIR DI 12 TAHUN PEMBUNUHANNYA


Pada 7 September 2004 lalu, Munir Said Thalib diracun hingga tewas di pesawat, dalam perjalanannya ke Belanda. Kini, setelah 12 tahun berlalu, kasus itu belum tuntas diusut. Dalang pembunuhan Munir masih berkeliaran. Pada September 2016 ini, aktivis, pegiat Hak Asasi Manusia (HAM), mahasiswa hingga seniman, merawat ingatan atas kematian Munir, dengan memutar film-film tentang tokoh pendiri NGO KontraS dan Imparsial itu.

ID NUGROHO

05 September 2016

PENGAKUAN FREDDY BUDIMAN BUKAN HANYA LEWAT VIDEO


Video Freddy Budiman, bukan satu-satunya bahan yang bisa digunakan polisi untuk menindaklanjuti pengakuan terpidana mati kasus narkoba itu, pada Koordinator KontraS, Haris Azhar. Masih ada alat bukti lain, seperti catatan, fakta bersidangan, bahkan saksi mata. Mengapa follow up tidak segera dilakukan?

ID NUGROHO

26 Agustus 2016

PERTEMUAN TERAKHIR WIJI THUKUL DAN ANAKNYA


Ada yang mungkin belum pernah kuceritakan tentang mengapa aku begitu emosional, bila disenggol soal peristiwa bapakku. Ini cuma tentang pertemuan terakhir kami.

25 Agustus 2016

KETIKA TNI DILIBATKAN DALAM URUSAN MASYARAKAT SIPIL



Pada Agustus 2016 di Medan, terjadi kasus kekerasan oleh anggota TNI. Di Bandung, aktivis pegiat perpustakaan dianiaya, juga oleh anggota TNI. Peristiwa-peristiwa itu memperpanjang daftar kasus yang melibatkan TNI dalam urusan masyarakat sipil.

19 Agustus 2016

71 TAHUN INDONESIA MERDEKA, 20 TAHUN PEMBUNUHAN UDIN



Hari Kemerdekaan RI dan kasus pembunuhan jurnalis Fuad Muhammad Syarifuddin atau Udin, tidak bisa dilepaskan. Udin meninggal 16 Agustus 1996, sehari sebelum Hari Kemerdekaan ke 51. Dan kini, kasus Udin sudah berusia 20 tahun, tanpa ada kejelasan atas kasusnya. Di HUT RI ke 71 ini, Bidang Advokasi Aliansi Jurnalis Independen (AJI) menyerukan pada Presiden Jokowi untuk menyelesaikan kasus Udin.

DOK AJI INDONESIA

16 Agustus 2016

UDIN DAN 20 TAHUN MASA KEGELAPAN


Tak ada lagi kata-kata yang bisa terucap, setelah 20 tahun ini, kita teriakan tuntutan penuntasan kasus terbunuhnya Udin. Tapi mereka bergeming.

02 Juni 2016

SYARAT REKONSILIASI DARI PIHAK ANTI PKI



Rekonsiliasi menjadi kata kunci dalam penyelesaian sejarah gelap 1965. Inilah syarat rekonsiliasi dari kelompok anti Partai Komunis Indonesia (PKI)

Iman D. Nugroho

26 April 2016

SIMPOSIUM 1965 BERLALU SUDAH. LALU APA?

Pelaksanaan simposium “Membedah Tragedi 1965, Pendekatan Kesejarahan" atau dikenal dengan sebutan Simposium 1965, belalu sudah. Lalu apa langkah selanjutnya?

13 Maret 2016

AHOK, POLITIK DAN SENTIMEN AGAMA YANG MASIH SAJA ADA



Video ini saya bikin setelah saya membuat status di media sosial tentang hubungan agama dan politik. Dalam konteks Pilkada DKI Jakarta yang mulai diwarnai sentimen agama itu saya bertanya:

"Apakah anda merasa hebat dan pantas menjadi ahli surga, setelah mengeshare dukungan/seruan mendukung calon dalam Pilkada, dengan mengatakan calon yang tidak anda dukung sebagai orang kafir atau sentimen keagamaan lain? :))" (*)

30 November 2015

SAAT-SAAT TERAKHIR BUNG KARNO SETELAH TERUSIR DARI ISTANA NEGARA

PROKLAMATOR RI, Ir.Sukarno | foto dokumentasi |
"Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan di atas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.” (Soekarno, 1967)

Tak lama setelah mosi tidak percaya parlemen bentukan AH Nasution di tahun 1967 dan MPRS menunjuk Suharto sebagai Presiden RI, Bung Karno menerima surat untuk segera meninggalkan Istana dalam waktu 2 X 24 Jam.

Bung Karno tidak diberi waktu untuk menginventarisir barang-barang pribadinya. Wajah-wajah tentara yang mengusir Bung Karno tidak bersahabat lagi.

24 November 2015

MOGOK NASIONAL, BURUH LAPORKAN PEMERINTAH KE KOMNAS HAM



Sikap pemerintah dan polisi yang menghalang-halangi buruh dalam menggelar mogok nasional pada 24-27 November 2015 ini, direspon dengan pelaporan buruh ke Komnas HAM. Berikut ini suasana pelaporannya.

22 November 2015

HILANGNYA KEBERIMBANGAN DALAM BERITA TERORISME

Ilustrasi: huffpost.com |
Berita tentang terorisme belakangan bertebaran di media, pasca serangan mematikan di Prancis, Lebanon, Irak dan yang paling baru di Mali, Afrika.

Sebagian besar hanya berisi informasi, komentar dan fakta-fakta dari satu sisi, tanpa konfirmasi dari sisi yang berseberangan, atau pihak yang dituduh melakukan serangan itu (baca: teroris).

Kemana prinsip keberimbangan dalam berita terorisme?

18 November 2015

SUASANA YANG DIINGINKAN ISIS SETELAH MELAKUKAN AKSI TERORISME

Photo: Muslim-academy.com |
Kondisi apa yang diinginkan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS setelah serangan ke Prancis, Beirut dan negara-negara lain di dunia?

Media VICE membuat analisa menarik soal ini.

Menurut mereka, selain ketakutan, ISIS menginginkan adanya penolakan dan diskriminasi pada muslim di wilayah tersebut.

Munculnya penolakan dan diskriminasi pada muslim akan memudahkan ISIS melakukan rekutmen pada generasi muda muslim, untuk bergabung dengan mereka.

17 November 2015

AKSI PARA MAKELAR YANG MEMBUAT GEGER DUNIA PERSILATAN

Betul, tulisan ini membahas soal hadirnya makelar, yang belakangan ini ramai dibicarakan.

Dugaan adanya makelar muncul usai pertemuan antara Presiden Indonesia Joko Widodo dan Presiden AS Barack Obama. Lalu, makelar lain muncul lagi dalam kasus Freeport.

Makelar, memang tak ada matinya.

APA ITU MAKELAR?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Makelar/ma·ke·lar/ memiliki dua arti.

16 November 2015

PRANCIS, ISIS DAN PERLAWANAN PADA TERORISME


Airmata belum mengering ketika tulisan ini dibuat. Airmata kesedihan yang tumpah karena aksi terorisme di beberapa tempat, di dua negara, pada pertengahan November 2015.

Di Paris, Prancis dan Beirut, Lebanon, 150 orang lebih tewas karena kebrutalan teroris. Di dua tempat itu juga, 300 orang lebih terluka karena aksi yang sama.

Dunia tersengat. Kesedihan keluarga-keluarga yang kehilangan orang-orang yang dicintai, anak-anak yang kehilangan orang tuanya, dan kemanusiaan yang terkoyak akibat aksi terorisme, kembali mewarnai media massa, dan memunculkan respon hampir di seluruh dunia.

06 November 2015

DUA MUKA, SURAT PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN

KAPOLRI BADRODIN HAITI SAAT MENJELASKAN SURAT EDARAN | ID NUGROHO |
Surat Edaran Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Polri) tentang Penanganan Ujaran Kebencian menciptakan pro-kontra. Polisi berdalih, surat itu ditujukan hanya untuk internal kepolisian, sekaligus sebagai tindakan preventif atas maraknya aksi hate speech. Namun banyak yang khawatir, surat itu adalah awal pembungkaman kritik dan kebebasan berekspresi.

10 Oktober 2015

PRT BERGERAK TUNTUT RUU PRT DISAHKAN, ANGGOTA DPR DIHUKUM



Nasib Pekerja Rumah Tangga (PRT) yang tidak kunjung berubah, memunculkan perlawanan. Jaringan Nasional Advokasi Pekerja Rumah Tangga (JALA PRT) menggelar demonstrasi di depan Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, awal Oktober ini untuk menuntut Rancangan UU PRT disahkan. Sekaligus, mendesak pengusutan tuntas anggota DPR yang diberitakan melakukan tindakan kekerasan pada pekerja rumah tangganya. Koordinator JALA PRT menjelaskannya dalam video ini.

19 April 2015

TAK YAKIN BADRODIN

JENDERAL POLISI BADRODIN HAITI BERSAMA PIMPINAN DPR RI | ID NUGROHO
Lalu, Jenderal Polisi Badrodin Haiti menjadi Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri) ke-22. Dan tentu saja, ini menjadi puncak drama pemilihan Kapolri di era Jokowi. Di pundaknya, beban penuntasan berbagai kasus di Indonesia berada. Termasuk kasus kematian misterius 8 jurnalis yang sampai saat ini masih belum diselesaikan. Dan entah kenapa, saya tidak yakin dengan Badrodin.

06 Maret 2015

MASYARAKAT PERS BERSATU MELAWAN KRIMINALISASI PERS



Tiga organisasi profesi, AJI, IJTI dan PWI, bersama LBH Pers Jakarta dan pers korban kriminalisasi yang diwakili Arif Zulkifli dari Tempo, menggelar jumpa pers di Dewan Pers, Kamis (5/3/2015) sore. Dalam pertemuan, diserukan upaya melawan kriminalisasi pers yang belakangan kembali marak.