20 June 2011

Aku sudah lama mati | Puisi untuk Ruyati

Bukan karena pedang pancung menghujam di urat nadi leherku
Bukan pada saat  darah bersimbah menetes merah pada pasir Saudi yang putih

20 April 2011

Melihat 'tanah' untuk Pemberdayaan

Kedutaan Besar Belanda di Jakarta memberikan dukungan untuk salah satu program Kelola, yaitu Teater untuk Pemberdayaan, yang mendorong kreatifitas masyarakat dalam menanggapi masalah sosial di lingkungannya.

17 April 2011

Ironi sastra, ironi kita semua

Orasi Satu Tujuan yang digelar Perpustakaan Dbuku Bibliopolis, Royal Plaza, Surabaya sampai pada putaran ke-4. Untuk bulan April, dengan mengambil tonggak Hari Sastra Nasional, 28 April, kami mengundang sastrawan muda Slamet Wahedi untuk menyuarakan gagasannya.

21 March 2011

Jalan Baru

Jika Kunang-kunang muncul malam ini, aku ingin kau menangkapnya. Masukan diantara lingkar lengan saat kau memelukku, agar kita paham cerita malam ini karena aku telah melewati senja tadi seperti tanpa mata.

17 March 2011

Gagasan "makar" film Indonesia dalam orasi

Orasi Satu7an yang digelar Perpustakaan Dbuku Bibliopolis,Royal Plaza, Surabaya terus menunjukkan konsistensinya di bulan ke tiga. Tema yang diangkat untuk bulan Maret adalah FILM. Bersandar pada Hari Film nasional 30 maret. Kamis (17/3), seorang film maker indie muda Surabaya, yang juga pemilik Warung Buku dan Film Tang Lebun, Arik Rahman menyampaikan gagasannya tentang film Indonesia.

23 February 2011

Pameran Tunggal Roshomon

Zulfaturroliya, mahasiswa semester 9 Jurusan Bahasa Jepang Universitas Negeri Surabaya, yang juga mantan ketua Unit Kegiatan Mahasiswa Aktifitas Fotografi (UKM AFO) Unesa memberanikan diri untuk menggelar pameran tunggal pertamanya dengan tajuk ROSHOMON di perpustakaan Dbuku Bibliopolis, Royal Plaza, Surabaya hari ini (22/2).

21 February 2011

Biar Hollywood pergi, muncullah film lokal berkualitas!


Energi ribut tentang ancaman dihentikannya film Hollywood, lebih baik diarahkan pada "silver lining" yang ada. Yakni dengan memposisikan Indonesia sebagai pembuat film Indonesia.

Carikan Aku Seseorang Bernama Priam Bodomali

Bau pesing di mulutku tak hilang-hilang juga.
Sudah hampir 12 tahun lamanya.
Waktu itu
ia kencing di mulutku.
Aku muntah.
Air kencingnya bercampur
muntahanku di sprei.


Ia, Priam Bodomali, pacarku
belum bisa membedakan
mana mau pipis mana ingin ejakulasi
Priam baru 9 tahun

Aku teriak. Ia gigit bibirku
Aku berontak. Ia tindih tubuhku.
Berulang-ulang berulang-ulang
Sampai hitam di mataku hilang

Setelah itu aku ngompol. Perutku kejang.
Selangkanganku ngilu. Ada darah terasa basah

ia ambil gambar telanjangku
pakai handphone
lantas aku nangis ngangkang

“aku mau pulang.”
Ia berkata sambil melihat lantai
“Aku belum mengerjakan PR. “

Aku ditinggal telanjang. Ia tak menoleh kebelakang
Celana dalamnya ketinggalan lantas kusimpan.

Setelah itu Priam menghilang.
Rumahnya kosong.
Sekeluarga pergi tanpa pamitan.
Katanya ke luar negeri
ayahnya dapat tugas dari Menteri.

Tubuhku jadi gemuk. Aku sering gemetar.
Aku katakan pada mama
“Ma…di perutku ada sesuatu.
Anterin ke dokter”.

Setelah ia dengar ceritaku. Wajah mama meledak.
Ia jambak rambutku. Melempar wajahku dengan gelas.
Wajahku basah berdarah. Tapi aku tak merasakan apa-apa.

Mama meraung di kamar mandi.
membenturkan kepalanya di closet.
Pingsan.

Papaku mengambil linggis
masuk ke kamarku.
Ia linggis lampu duduk, tas sekolah
meja belajar, Pigura fotoku waktu bayi

Ia mengambil bensin dan membakar kamarku.
Boneka, tempat tidur warna pink, pakaian pesta,
buku-buku cerita, lemari kecil, sajadah
dan mukena terbakar di mana-mana

Aku memeluk kaki kanannya
tapi kaki kirinya menendang perutku.
Papa injak berkali-kali perutku
seperti orang kesurupan

aku pendarahan
kami terjatuh
terpeleset gumpalan-gumpalan darah
yang merosot lewat pahaku
tercecer di lantai

Papa menangis “Tuhanku…Tuhanku…”
Ia memelukku. Darah di mukaku bercampur air matanya
Lantas papa tak bergerak. Mati.
Jantungnya mendadak berhenti.
Setelah itu gelap.

Sarang-sarang burung
sudah tak ditempati
Kalender di dinding beberapa kali diganti.
Awan besar melahirkan awan kecil
angin menidurinya berkali-kali

Lelaki semua sama!
Tak bisa bicara kalau dibukakan paha
terlalu mudah buatku untuk dapat kerja

Diawali sebagai model video klip karaoke
lantas diberi kesempatan jadi figuran
di sinetron kelas kacangan.
Berikutnya langsung dapat peran utama

Tubuhku adalah perusahaan
Nilai sahamnya tinggi
karna itu banyak yang ingin membeli
Dari dalam dan luar negeri

Tubuhku tidak gratis.
kalau tak dapat uang ya barang.
Mahal-mahal. Besar-besar dan banyak
tapi semuanya tidak membuatku bahagia.

Berjam-jam aku berendam di kamar mandi
bertanya kenapa aku tak bahagia
Sesuatu menganggu hidupku,
bau pesing di mulutku itu...
Ya, bau pesing di mulutku!

Sudah 12 tahun lamanya
Bau pesing di mulutku
tak hilang-hilang juga

Jika kau bertemu dengannya
Tolong sampaikan pesanku:
“Sakit yang telah ia berikan padaku 12 tahun lalu
akan segera kubalaskan lewat Tuhan! Celana dalamnya masih kusimpan.
Suatu hari akan aku letakkan sebagai penutup nisan kuburan yang bertuliskan, Priam Bodomali!”

Don Aryadien
April 09

*puisi lain, klik di sini.

07 February 2011

Alunan biola dalam novel empat seri

Iringan biola yang dimainkan Filesky dan aksi teaterikal Indri dari jurusan Teater SMKN 9 mengiringi peluncuran The Souls: Moonlight Sonata, tetralogi pertama novel karya Wina Bojonegoro di Metropolis Room, Graha Pena, Surabaya, Sabtu (5/2) lalu.


Jika ada orang bilang bahwa tugas sastra di antaranya adalah untuk memperhalus sebuah pesan dan makna serangkaian kejadian, The Souls: Moonlight Sonata berhasil melakukan tugas ini secara baik.

Lebih dari sekadar mengungkap serangkaian kejadian, Wina Bojonegoro membuat novel ini menjadi sebuah perayaan imajinasi dan kekayaan rasa antara kepolosan, perkara hidup, cinta, dan kasih sayang yang dibalut secara apik. Kekuatan energi alam, jiwa-jiwa yang hidup, mengantarkan para tokoh memasuki dunia yang penuh haru-biru dan pergolakan. Dan, "Musiklah yang menyatukan para pecinta dan cintanya".

The Soul adalah novel 4 seri yang berkisah tentang perjalanan sebuah warisan biola selama 7 turunan generasi. Dia datang untuk mencari garis darah, dimana cinta dan kasih sayang dipertanyakan sepanjang hidup seorang anak manusia.

Moonlight Sonata adalah serpihan pertama. Berkisah tentang biola yang menjadi alat pemersatu bagi anak-anak manusia. Kelahiran yang tak dikehendaki pun berubah menjadi sebuah entitas yang mewarnai kehidupan seorang perempuan muda bernama Padmaningrum.

Endang Winarti yang lebih akrab dipanggil Wina Bojonegoro, memang seorang cerpenis yang berasal dari kota Bojonegoro. Dalam The Souls, Ia merangkai cerita tentang kehidupan Padmaningrum yang menggelinding kearah berbeda seiring perjalanan sang biola bersejarah yang memiliki perjanjian leluhur.
Ketenaran dan kemahiran akhirnya justru menggelinding kearah jurang kiamat. Prestasi dan ketenaran yang semula direncakan sebagai medan magnit bagi sang ayah, ternyata menjadi medan magnit bagi cinta lain, cinta yang absurd. Tapi toh roda kehidupan harus terus berjalan, perjuangan belum selesai. Hidup baru saja dimulai, meskipun berdarah. Kata siapa kematian adalah akhir? Bagi James dan Padma, kematian justru awal segalanya.

Dr. Sugeng Susilo Adi, M.Hum.,M.Ed , Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya yang menjadi testimoner pembaca novel The Souls mengatakan,"Membaca Wina Bojonegoro ini adalah membaca rangkaian kata-kata hidup yang magis mengalir lewat kalimat yang tali-temali menjadi paragraf yang hidup pula.

Dan, yang paling saya suka dari tulisan Wina Bojonegoro adalah monolog 'aku' bahwa apa yang ada di dalam hati sang 'aku' dia tampilkan dalam rangkaian kata-kata magis yang sangat-sangat enak disimak. Ungkapan perasaan 'aku' yang dia tampilkan terkadang nakal, menggelitik, filosofis, menyindir ke-’ego’-an kita”.

Wina berharap novel pertamanya ini akan diterima baik oleh pembaca sehingga ia akan mampu menuliskan serial selanjutnya dari The Soul.

04 February 2011

Sapa Untuk "Benny Israel"

Syarif Wadja Bae

Di tiap ujung, entah siang maupun malam.
Saling bersaut.
Ramai semilir berbisik.
Di antaranya, ada cerita panjang mengintip dari balik jendela yang pelan - pelan terbuka.
Banyak yang bertanya,
"Siapa yang mulai membuka jendela itu"

*Ujung Januari 2011

*Puisi lain, klik di sini

20 January 2011

Momen Sekejap Mata CCCL Surabaya

Press Release

Centre Culturel et de Coopération Linguistique atau dikenal sebagai Pusat Kebudayaan Prancis (CCCF) menyajikan acara kedua di tahun 2011. Setelah “Chinatowns of South East Asia” karya Zhuang Wubin dari Singapura, kali ini saatnya fotografer Prancis.


Dalam kesempatan ini, CCCF untuk pertama kali bekerjasama dengan AJBS Gallery. Pameran foto karya Sébastien Prioul (baca: sébastiang priul) yang bertema “Instants volés” (baca : angstang volé) atau “Momen Sekejap Mata,” akan digelar di jalan Ratna, Surabaya. Pameran akan dibuka pada Kamis, 27 Januari 2011 pk. 18.00 dan berlangsung hingga 16 Februari mendatang.

Foto-foto karya Prioul mengangkat tema keseharian, momen-momen sekejap mata yang sering terlewatkan, namun melalui penglihatannya yang jeli, menjadi menarik untuk disimak.

Terdapat sekitar 50 karya foto dari hasil perjalanannya ke sejumlah negara di dunia, antara lain Mesir, Spanyol, Inggris, Amerika dan Portugal. Pameran akan diiringi oleh musik yang ia pilih yang terinspirasi dari masing-masing foto yang ditampilkan.

19 January 2011

Telanjang

Oleh: Syarief Wadja Bae

Saat dia telanjang, aku Melihat luka berbaris tak rapi.
Terlintas pesan Bapak yang selalu diulang Mama, tentang jiwa yang besar; nurani dan kekuatan pikiran adalah sekolah tempat membaca dan menulis semesta raya dalam diri.


Jauh sebelum pra-ilmiah kebenaran telah dicabik.
Dan untuk kesekian kalinya, Aku melihat dia telanjang.
Bahkan bekas jahitan di kulitnya dilukai lagi.


Kadang aku benci pada daun kering yang merasa pengabdiannya seperti malaikat yang hidup Cuma sesaat.
Tumbuh, menghijau dalam pelukan dahan, memberi kita oksigen, lalu kering, jatuh, dan memilih bersekutu dengan tanah.
Kenapa tidak memilih untuk mengobati tubuh kebenaran? Atau menjadi pakaiannya?

Samudra yang menampung segala, membuat aku cemburu. aku bertanya pada samudra, kenapa tidak kau ajak kebenaran di daratan tenggelam dalam perutmu?
Mungkin ikan-ikan bisa merawat tubuh telanjangnya yang penuh dengan luka.
Pernah ada yang bilang, puisi itu tidak nyata. Beberapa orang dalam suatu waktu pernah berkata, cerpen itu maya.

Namun sekarang semua sudah menjadi puisi.
Di media berhamburan realita seperti cerpen.
Seolah-olah fiksi dan fakta saling menyamar.
Dan tubuh kebenaran terus dibakar.
Ini bukan gambaran putus asa.
Tapi kita perlu bertanya ulang, apakah kita sudah belajar di sekolah tempat membaca dan menulis semesta raya dalam diri?

Aku melihat tubuh kejujuran menjadi sangat gendut.
Disuap segala macam transaksi.
Sewaktu kita kecil, film, komik, puisi, dan cerpen, menyajikan kisah yang berkesimpulan heroik.
Beranjak remaja dan dewasa dalam perspektif usia, kita disuguhkan cerita dan berita yang membuat kita bingung menjelaskan mana yang pahlawan dan mana yang bukan.
Susno atau Gayus kah yang menjadi pahlawan kita?
Banyak buku yang seakan-akan menjadi ahli sejarah.

Sementara adik-adik kita beluma paham dengan jelas Tan Malaka itu siapa.
Banyak dari kita yang menyamakan antara menghargai waktu demi perut dan demi kepentingan para penjahat yang menginjak kita selama ini.
Kalau tidak kerja mertua bawel.
Sudah kerja pun masih ditanya bagaimana jaminan hari tua kita, dan kelangsungan masa depan anak serta cucunya nanti.

Seolah-olah tidak percaya adanya akhirat.
Memangnya siapa yang mau lapar?
Namun apa kita mau membiarkan tubuh kejujuran terus gendut tak beraturan hanya demi mertua?
Lalu seperti apa tubuh ideal untuk kejujuran?
Di jaman seperti sekarang kejujuran belum tentu benar.
Dan tubuh kebenaran yang telanjang, telah berulangkali dibanjiri luka.
Mari kita belajar berjiwa besar.
Karena nurani dan kekuatan pikiran adalah sekolah tempat membaca dan menulis semesta raya dalam diri.

Terimakasih Mama.
Terimakasih Mama.
Terimakasih Mama.

Engkau selalu mengingatkan aku dengan pesan Bapak.

Januari 2011

*Puisi lain, klik di sini.

18 January 2011

Membuat musik di dalam kamar

Oleh: Kokoh Yanuar

Menyulap sebuah kamar menjadi studio rekaman musik, itulah tema yang akan kita bahas saat ini.


Pertama jangan membayangkan sebuah studio yang mahal dengan peredam lantas kita bangun didalam kamar kita, karena yang kita butuhkan hanya sebuah komputer dan speaker saja. sungguh diluar yang kita bayangkan.

Bila anda punya cukup waktu, cobalah mengunjungi studio rekaman profesional terdekat, kemudian amati peralatan yang terdapat didalam room controlnya, pasti akan anda menjumpai sebuah CPU.

Meskipun biasanya terdapat banyak varian tambahan seperti mixer,rack effect,flat speaker,dll. perlu anda ketahui bahwa CPU itulah yang menjadi sebuah kunci mati sebuah studio rekaman saat ini. Disanalah sebuah software perekaman bekerja untuk merekam, memproses, hingga menjadikannya sebuah CD audio/WAV/mp3/dll.

kesimpulannya adalah dengan mengambil CPU tersebut dan meletakkannya didalam kamar pribadi kita, dengan sesuka hati kita dapat membuat musik yang kita inginkan. Membongkar software apa saja yang terdapat di CPU Studio rekaman profesional

Spesifikasi CPU

Untuk mencukupi kebutuhan standar rekaman didalam CPU baiknya memiliki spesifikasi Pentium IV atau setara; Hard Disk Drive 80GB; Memory 512GB; DVDcombo; dengan Operating System Windows XP Profesional dan ingat bahwa tersebut diatas merupakan spesifikasi standar, bila CPU anda lebih dari itu semakin bagus. (akan menjumpai kendala dengan OS Windows vista, seven, linux).

Software

Untuk software perekaman standar studio profesional yang memiliki tambahan plugins (sample suara instrumen) hingga ribuan adalah Nuendo; cubase; Studio One. anda dapat memilih salah satu dari pilihan tersebut.

Untuk suara instrumen drum, bass, piano, biola, gitar, terompet, dan lainnya anda dapat menginstal software tambahan (plugins) seperti hypersonic, sample tank, kore, kontakt, halion one, dll. Perlu anda ketahui bahwa untuk software ini, anda dapat menginstal mereka semua kedalam CPU anda.

11 January 2011

Nggak sulit kok menulis lagu,..

Oleh: Sandy Priyanto

Mengaransemen dan menulis lagu yang membingungkan, sebenarnya bisa diatasi dengan beberapa trik. Nah, Recording Club akan berbagi Song Writing Technique atau teknik menulis lagu. Penasaran?


Harus diingat, semua sistem tone membangun sebuah struktur yang hirarkis. Selalu ada satu tone saja atau "tonic" yang sangat stabil/tetap. Sedangkan tone lainnya memiliki hubungan erat atau menjadi bagian yang tak terpisahkan.

Kumpulan tone ini disebut dengan istilah "stable". Aplikasi dari sistem ini adalah pembentukan kord dasar, yang familier pula dengan istilah "triad". Meski secara struktur dapat dibolak-balik penempatannya, namun tetap saja hanya ada satu tone yang menjadi starter atau acuan dasar.

Ada tiga jenis tone "stable" yang kita kenal , yaitu 1 , 3 dan 5 (do, mi, sol). Dengan keterangan sebagai berikut : 1 (do) yang lebih dikenal sebagai starter, memiliki tingkat kestabilan lebih kuat dibandingkan 5 (sol). Sedangkan 5 (sol) mempunyai tingkat kestabilan yang lebih baik dibanding 3 (mi).

Unstable

Tone lainnya yang mempunyai jarak yang jauh dari tonic disebut sebagai "unstable", artinya adalah sebuah tone yang tidak mampu berdiri sendiri dan biasanya memiliki fungsi untuk membentuk nuansa.

Beberapa jenis tone "unstable" adalah 6 , 2 , 4 , 7 (la, re, fa, si). Perlu diingat pula bahwa tone major sclae seperti 4 (fa) dan 7 (si), memiliki jarak setengah langkah (half step) daripada diatonic tone lainnya.

Mengapa ada definisi tone "stable" seperti 1, 3, 5 (do, mi, sol) . Hal ini disebabkan karakter tone "unstable" memiliki kecenderungan untuk berubah secara langsung ke tone "stable" (atau pada hakekatnya mengandung unsur/energi melodic).

Karena itu, bila diamati lebih jauh maka, 2 (re) cenderung ke 1 (do) ; 4 (fa) cenderung ke 3 (mi) ; 6 (la) cenderung ke 5 (sol) ; untuk 7 (si) sedikit berbeda karena mengandung satu setengah langkah dari tonic. Hingga kecenderungannya berubah naik ke tonic. Ini merupakan contoh "natural" diatonic tone di dalam major.

Untuk semua tone kromatik berlaku "unstable" karena memiliki kecenderungan untuk berubah ke jarak terdekat dari tone diatonic | klik www.digitalmusic-univ.com

05 January 2011

Menyerah, berserah, pasrah

Senja Madinah | Aku akan menikmatimu bosan. Sampai kau sendiri merasa bosan kenapa aku tak segera bosan. Aku akan melebur denganmu, sepi. Sampai kau sendiri merasa sunyi, kenapa aku tak kunjung kesepian.


Aku akan akan melumatmu, diam. Sampai kau sendiri mengira tamat karena aku tak segera bersuara. Aku tak 'kan lagi berkeluh bosan, mendesah sepi. Biarpun aku terbakar bosan, terkikis sepi dan dilumat diam.

Saat tak ada lagi jalan selain menyerah, berserah, pasrah. Kadang kebenaran harus mengalah pada kebaikan.

04 January 2011

Beda SBY-Mbak Sum dalam berbahasa Inggris

Sandy Priyanto | Joke | Membaca Presiden SBY yang sering menggunakan bahasa Inggris dalam berpidato, saya ingat surat Sumiati Singodimejo atau mbak Sum pada pacarnya. Berbeda dengan SBY, mbak Sum lebih polos dan percaya diri dengan kemampuan bahasa Inggrisnya. Tolong dibaca pelan-pelan.


Singkat kata, Mbak Sum bermaksud mutusin pacarnya, Robby, seorang pria bule. Akan tetapi dia tidak berani bertemu muka dengan kekasihnya itu. Mbak Sum pun menulis surat dengan berbekal pengetahuan bahasa Inggrisnya yg pas-pasan. Berikut isi suratnya:

Hi Robby, together this letter ...I want to give know you
(Hai Robby bersama surat ini saya ingin memberi tau kamu)

I want to cut connection we
(Saya bermaksud memutuskan hubungan kita)

I have think very cook cook
(Saya sdh pikirkan masak2)

I know my love only clap half hand
(Saya tau cintaku hanya bertepuk sebelah tangan)

Correctly I have see you go with a women entertainment at town with my eyes head alone
(Sebenarnya saya telah lihat kamu pergi dgn wanita penghibur di kota dgn mata kepala saya

sendiri)

You always ask sorry back back river
(Kamu selalu meminta maaf ber-ulang2 kali)

Your eyes drop tears crocodile
(Matamu mencucurkan air mata buaya)

You correct correct a man crocodile land
(Kamu benar2 lelaki buaya darat)

So, I cut connection and pull body from love triangle this
(Jadi, saya putuskan hubungan ini dan menarik diri dari cinta segitiga ini)

I have been crying night2 until no more eye water thinking about your body
(Saya menangis ber-malam2 sampai tdk ada lagi air mata memikirkan dirimu)

I don't want to sick my liver for 2 river
(Saya tdk mau sakit hatiku utk kedua kali)

Safe walk Robby
(Selamat jalan Robby)

Love of your liver
(Kekasih hatimu)

Sumiati Lion on the table
(Sumiati Singodimejo).

03 January 2011

Presiden Indonesia yang paling gemar berbahasa Inggris

Iman D. Nugroho | grafis Inilahcom | Berita Detikcom ini memalukan. Presiden SBY sangat sering menggunakan bahasa asing, bahasa Inggris dalam pidatonya. Senin (3/1) ini misalnya. Entah, apa tujuannya.


Itu jelas tidak konsisten dengan Keputusan Presiden (Keppres) Peraturan Presiden No 16 Tahun 2010 tentang Penggunaan Bahasa Indonesia bagi pejabat negara, yang dibuatnya sendiri (klik di sini).

Berikut ungkapan-ungkapan sok keminggris (baca: sok orang Inggris) SBY yang dimuat Detikcom. Ini hanya di 30 menit pertama! Capek deh.

1. Dalam melakukan evaluasi kita harus merujuk pada parameter dan ukuran yang jelas. Correct measurement.

2. ...jangan mengukur sesuatu yang tidak menjadi rencana yang dijalankan pemerintah pada 2010 kemarin, termasuk means yang kita gunakan.

3. ...bukan hanya ditinjau dari implementasi dari kinerja pemerintah. Tetapi, secara umum, in general, kita harus juga melihat...

4. Pemulihan ekonomi untuk menjaga kesejahteraan rakyat, atau dengan bahasa bebas saya katakan minimizing the impact of the global economic crisis.

5. Kita tetapkan sejumlah kebijakan, policies, dan tindakan nyata, actions.

6. ...dan segala upaya yang intinya adalah economic recovery dan maintaining
people’s welfare.

7. ...mari kita lihat satu persatu, pertumbuhan ekonomi growth...

8. Insya Allah tahun 2010 ini kita bisa mencapai enam persen, close to six percent.

9. ...tujuan untuk sebuah pemulihan ekonomi, economic recovery itu dicapai.

10.Inilah yang mendongkrak perekonomian kita sekarang ini, dan insya Allah growth itu akan menjadi lebih sustain.

11. Unemployment menurun. Banyak negara yang meledak unemployment-nya.

12. Kalau kita bicara pertumbuhan harus disertai dengan pemerataan, growth with equity.

13. ...didukung tata kelola good governance.

14. Sekarang seperti apa structure, magnitude dan sasaran APBN 2011.

15. Supaya saudara tau makna dan arti penting APBN sebagai means sebagai tools untuk mencapai tujuan dan sasaran.

16. APBN dalam arti government expenditure, government spending...

17. ...menuju sebuah anggaran yang berimbang, balance badget.

18. ...yang menyakitkan, yang painful.

19. ...ternyata hanya mencapai 0,62 persen. Why? Bukan karena kita tidak membelanjakan, tetapi revenue itu ternyata lebih tinggi sepanjang 2010.

20. Tapi, kami pemerintah mengatakan, it is achievable, bisa dicapai.

21. ...lebih baik yang realistic, achievable, attainable.

22. Apa faktor yang bisa menggagalkan pencapaian sasaran itu, atau dari perspektif yang lain what kind of assumptions yang bisa kita tetapkan...

23. ...semua proyeksi, semua estimate, di semua negara bagus, global economy will grow.

24. Tidak ada yang meramalkan, semuanya everything is nice.

02 January 2011

Yang satu itu siapa?

Syarief Waja Bae | Selalu ada yang mati dengan membawa rahasia abadi, kecuali mereka yang berjumpa di bukit yang tinggi. Tempat darah-darah membumi karena niat serakah dan saling menghianati.


Sua yang menjadikan mereka kerabat, adalah perjalanan berat. Rusuh, Saling membunuh, terjangkitnya penyakit-penyakit, Sampai pada kemarahan alam, tak mampu membongkar rahasia itu. Lalu siapa mereka? Apa mereka awalnya berdua, bertiga, bertujuh bersembilan, atau...? Dan dimana bukit itu?

Hanya ada satu yang tersisa dari mereka. Tapi yang lain tidak mati. Melainkan minta diantar kembali ke langit. Apa ini dongeng, atau misteri? Bukan. Mereka selalu melawan dengan diam. menuntun dengan tangan dalam hati mereka.

Mereka menjadikan ratusan juta boneka menjadi manusia, yang sebelumnya dianggap sampah oleh pencetus julukan boneka.
Mereka mengerti kebutuhan jiwa.

Yang satu itu siapa?


Surabaya, 02-01-2011

31 December 2010

Catatan Langkah

Oleh Syarief Waja Bae | Kita menjelma serbuk arang.
Menetaskan tegang dari lidah kita.
Jangan gagap dengan keadaan ini.
Bebaskan pikiranmu berkelana dalam alur kodrat.
Sesekali kita Membara seperti matahari merobek pori-pori.


Mari kita Petik segala yang kita muntahkan pada debat.
Ini bukan luka, tapi ini catatan langkah.
Yang didalamnya terselip ilmu makna.
Di lingkaran ini, kita bangun.

Tentu ada resiko bila terpeleset.
Teori memang penting,
tapi akan lebih penting jika berguru pada keadaan.

Desember 2010


Sent through BlackBerry®

19 December 2010

Merokok, regulasi tembakau dan kapitalisme

Iman D. Nugroho


Regulasi tembakau kembali dibicarakan dalam sebuah pelatihan di Jakarta. Tiba-tiba muncul pertanyaan: Mengapa tembakau Indonesia terus "diserang"? Sekedar urusan kesehatankah, atau ada skenario lain dari pihak-pihak yang ingin membuat laku tembakau luar negeri?

Memang, tidak mudah menjawab dua pertanyaan itu. Karena baik pihak yang kontra tembakau (baca: perokok), maupun yang pro-tembakau sama-sama memiliki argumentasi kuat mengenai hal itu.

"Tahukah kau, kemana bos pabrik rokok akan berlibur? Ke semua tempat di dunia. Para bos rokok itu kaya raya karena kebiasaan buruk merokok yang kamu lakukan. Apa yang kau dapat? Hanya sakit," kata Shirley Shackleton.

Heritage dan kapitalisme

Shirley yang aktivis anti rokok itu adalah janda Greg Shackleton, salah satu jurnalis yang tewas di Balibo, Timor Timur. Sementara Rieke Dyah Pitaloka, anggota Komisi IX DPR RI dari FPDIP, memiliki prespektif berbeda. Menurutnya, harus dibedakan, sakit karena tembakau, dan ketidakmampuan pemerintah untuk memberi hak kesehatan pada warganya.

Juga, sikap pemerintah memandang rokok kretek sebagai national heritage (baca: warisan budaya). Seperti yang dilakukan oleh pemerintah Cuba, ketika masih dipimpin oleh Fidel Castro. Saat itu, Cuba mencatatkan cerutu Cuba sebagai warisan budaya setempat.

Apa yang terjadi dengan keputusan itu? Tidak ada lagi yang memandang cerutu Cuba dengan pendekatan apapun selain budaya. Di Indonesia tidak demikian. Rokok, meskipun sudah bertahun-tahun menjadi bagian dari kehidupan masyarakatnya, hanya dilibat sebagai barang konsumsi.

Bagaimana titik temu antara kelompok pro dan kontra? Sebenarnya bukan hal yang sulit. Yang bisa dilakukan adalah respect each other. Bagaimana seorang perokok bisa menghormati orang-orang yang tidak merokok, begitu juga sebaliknya. Bila ingin ketat melakukan regulasi "bebas rokok", perlu kiranya menyediakan regulasi "bebas merokok".

Bagaimana soal bos-bos pabrik rokok yang kaya? Sementara petani tembakau miskin? Itu soal sistem ekonomi. Bukankah kapitalisme (yang notabena berasal dari 'barat' juga) yang menyebabkan itu semua?