07 January 2009

Bentang Tengah Diperkirakan Tersambung Pada Akhir Pebruari

Press Release

Tahun 2009 adalah menjadi tahun penentu selesainya pembangunan Jembatan Nasional Surabaya-Madura (Suramadu) yang sejak tahun 2003 lalu mulai dibangun. Pelaksana proyek menargetkan akhir Pebruari mendatang Bentang Tengah (Main Span) yang merupakan induk jembatan terpanjang tersebut akan tersambung. Namun demikian, khusus untuk Approach Bridge di sisi Surabaya karena adanya kendala teknis baru akan tersambung pada akhir Maret.


“Dengan kondisi tersebut, jembatan ini tetap optimistis selesai dikerjakan sesuai target, yakni awal April,” kata Ir Atiyanto Busono, MT, Kepala Satuan Kerja Sementara (SKS) Pembangunan Jembatan Nasional Suramadu Bentang Tengah.
Ditambahkannya, meski saat itu sudah tersambung, namun jembatan belum bisa dilintasi masyarakat umum. Ini karena pada saat itu badan jalan belum diaspal, lagi pula pelaksanaan finishing juga masih berjalan.

Pada Bentang Tengah, pilar yang nantinya akhir Pebruari tersambung, yakni dari Pilar 45 di sisi Surabaya hingga Pilar 56 di sisi Madura. Sedangkan yang baru tersambung pada akhir Maret, yakni dari Pilar 37 sampai 44 yang kesemuanya berada di sisi Surabaya.

Menghadapi berbagai kendala teknis, pelaksana proyek berusaha untuk menyelesaikan dengan menerapan teknologi yang dimiliki. Secara umum, saat ini kendala yang sering dihadapi di lapangan, yakni kurang bersahabatnya kondisi cuaca akibat musim penghujan. Kondisi cuaca di laut berbeda dengan di darat. Mengatasi hal itu, selama proses pembangunan berlangsung pelaksana proyek terus menjalin komunikasi dengan Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika Juanda untuk meng-apdate kondisi prakiraan cuaca terbaru.

“Jika kondisi cuaca kurang bersahabat, seperti hujan yang cukup lebat diiringi angin yang sangat kencang, kami terpaksa menghentikan pelaksanaan proyek untuk sementara waktu demi keselamatan para pekerja,” katanya.

Makin optimismenya pembangunan jembatan ini sesuai target tidak luput dengan telah dicairkannya dana pinjaman (Loan) tahap II oleh Pemerintah Cina senilai 68,93 juta Dolar Amerika akhir Desember 2008 yang diperuntukkan untuk pembangunan bentang tengah. Dana pinjaman itu berasal dari Bank Exim Of China.

Hingga awal Januari 2009, pada pembangunan bentang tengah pelaksanaan fisik di Main Bridge berupa pemasangan Steel Box Girder di pilar 46 yang sudah terpasang mencapai 14 segment dari total yang dibutuhkan 18 segment, pilar 47 sudah terpasang 14 segment dengan jumlah yang dibutuhkan sama, yakni 18 segment. Di pilar 46 Cable Stayed yang sudah terpasang untuk arah Surabaya mencapai 2x13 kabel, arah Madura sudah terpasang 2x13 dari tiap-tiap arah yang dibutuhkan sebanyak 36 kabel.

Sedangkan pilar 47 Cable Stayed arah Surabaya yang sudah terpasang 2x13 kabel, arah Madura 2x13 kabel dari jumlah yang dibutuhkan tiap-tiap arah sebanyak 36 kabel. Untuk Approach Bridge, pelaksanaan fisik di sisi Surabaya dari pilar 37 sampai 44 pengecoran Pier Shaft selesai 100%. Pengecoran pilar yang bentuknya seperti huruf V (V-pier) pada pilar 45 sudah 80% selesai. Di sisi Madura yang dimulai dari pilar 49 sampai 56, pengecoran Pier Shaft juga sudah selesai 100%, sedangkan pengecoran pilar berbentuk huruf V juga 75% selesai. Khusus untuk pengecoran Concrete Box Girder di sisi Madura sudah selesai 79,66% berbeda dengan yang berada di sisi Surabaya yang baru mencapai 0,05%.

Total progres Bentang Tengah (Main Span) yang sudah dicapai hingga kini 81,85%, meliputi Main Bridge 84,40%, Aproach Bridge sisi Madura 81,15%, dan di sisi Surabaya 77,05%. Kedua Approach Bridge total progresnya 78,20%. Sedangkan untuk Cable Stay 84,40%.

Di sisi Surabaya, hingga saat ini pembangunan jalan akses sudah mencapai 96,62%. Untuk Causeway atau jalan pendekat 99,73% selesai. Untuk pembebasan lahan di sisi Surabaya saat ini masih berlangsung penerapan konsinyasi di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya dimana surat keputusan penetapannya sudah diterbitkan. Dan kini tinggal menunggu hasil dari PN Surabaya terkait pemanggilan pada pemilik lahan. Pada sisi tersebut lahan yang sudah terbebaskan 130.000 m² atau 99,54% dari total lahan yang dibutuhkan 131.369 m².

Sedangkan lahan yang belum bebas 604 m² milik lima warga, meliputi H Munip seluas 100 m² beralamat di Jl Kedung Cowek 139 B, H Rofi’i seluas 100 m² beralamat Jl Kedung Cowek 147 A, H Mustofa seluas 165 m² beralamat Jl Kedung Cowek 150, Hendra seluas 116 m² beralamat Jl Kedung Cowek 180, dan H Yunus seluas 123 m² beralamat Jl Kedung Cowek 244. Proses konsinyasi sendiri kini memasuki tahap akhir, dimana Pemkot Surabaya berencana akan mengesekusi lahan tersebut akhir Januari nanti jika dana di PN Surabay tidak segera diambil.

Causeway Sisi Madura Selesai

Jika bentang tengah baru tersambung akhir Pebruari, lain halnya dengan Causeway atau jalan pendekat di sisi Madura. Pembangunan Causeway di sisi Madura telah selesai 100%, dimana pelaksanaan Provisional Hand Offer (PHO) atau serah terima dari pihak kontraktor pembangunan ke pelaksana proyek (pemerintah, red) telah dilakukan pada 17 Desember 2008 di kantor pembangunan Jembatan Nasional Suramadu Sisi Madura di Bangkalan.

Kepala Satuan Kerja Sementara (SKS) Proyek Pembangunan Jembatan Nasional Suramadu sisi Madura, Ir Siswo Dwiyanto mengatakan, karena sudah PHO, Causeway sisi Madura juga sudah selesai tahap finishing-nya baik berupa pengaspalan badan jalan jembatan maupun pemasangan lampu penerang jembatan.

Di Madura, pembangunan jalan pendekat 79,73% sudah selesai, sedangkan pembebasan lahan 94,64% sudah selesai. Terkait belum bebasnya sebagian lahan, pelaksana proyek telah menerapkan sistem konsinyasi dengan menitipkan dana untuk pembebasan lahan ke Pengadilan Negeri (PN) Kabupaten Bangkalan. Pihak PN Bangkalan juga telah menerbitkan surat penetapan dan telah beberapa kali memanggil pemilik lahan. Lahan-lahan yang belum bebas itu sebagian berupa perbukitan dan kebun yang ditanami pohon jati.

Jumlah lahan yang dikonsinyasikan adalah milik 8 warga dengan total luas 28.131 m². Rincian lokasi lahan tersebut, antara lain terdapat di Desa Morkepek 6.687 m², Desa Pangpong 9.768 m², dan Desa Baengas 11.676 m².

Penerapan sistem konsinyasi tersebut sudah dibenarkan. Ini karena lahan yang sudah terbebaskan sudah mencapai 99,52% dan melebihi syarat 75% seperti yang telah tercantum dalam Perpres 65 Tahun 2006 tentang Perubahan Perpres No 36/2005 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum khususnya pada Pasal 10. Alasan lain yakni jalan tersebut tidak memungkinkan untuk dipindahkan, serta beberapa kali musyawarah tetapi belum ada kesepakatan dan pemilik lahan selalu keberatan dengan harga yang ditawarkan pemerintah. (Tim Suramadu)

Cat:

- Info Lebih Lanjut Hubungi, Ashari 081 851 293 9

- Seperti diketahui, panjang total jembatan Suramadu 5.438 m meliputi Causeway sisi Surabaya 1.458 m, Causeway sisi Madura 1.818 m. Sedang untuk bentang tengah panjang keseluruhan mencapai 2.162 m terdiri dari dua Approach Bridge masing-masing 672 m dan Main Bridge sepanjang 818 m. Panjang jalan pendekat di sisi Surabaya mencapai 4,35 km dan di sisi Madura 11,50 km. Proyek pembangunan jembatan suramadu mulai dikerjakan pertengahan tahun 2002. Pemerintah menargetkan penyelesaian pembangunan jembatan bisa dilintasi untuk umum pada April 2009.



No comments:

Post a Comment