24 November 2007

Oh,..Pantai Aceh Besar

Kehidupan Pantai Barat Aceh Besar, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD)
menyimpan keindahan. Keseharian masyarakat yang mayoritas menyandarkan hidupnya sebagai nelayan dan petambak itu dilakukan secara alamiah. Bagi nelayan kapal besar misalnya, mempersiapkan kapalnya di pinggiran pantai. Mengecat ulang dinding kapal, membersihkan plangton dan ikan kecil yang menempel di dasar kapal, hingga mempersiapkan bekal saat berlayar esok hari. Jaring yang biasa digunakan pun dicek. Jaring berlubang adalah kesia-siaan, untuk itu perlu dijahit kembali. Sementara nelayan yang menggunakan kapal kecil menservice mesin kapal agar tidak macet saat menerjang ombak. Bagi penduduk perempuan, pagi hari adalah waktu pergi mencari kerang. Kadang di bibir pantai, atau ke sungai yangberbatasan dengan laut. Hingga sore menjelang, mereka pulang membawa kerang dan kembali ke rumah untuk mengurus keluarga. Dan petambak, selain membersihkan tambaknya dari parasit, juga menangkap ikan-ikan kecil yang mati, mengapung di tepian tambak. Sebuah kehidupan sederhana yang mungkin terlupakan.







2 comments:

  1. Anonymous12:29 pm

    "Senja yang kau bidik di di langit Nangro Aceh Darussalam mengingatkanku pada kelahiran anakku saat senja yang indah, sebelum Tsunami menggulung semua kenangan... adakah senja di bumi aceh masih seindah gambarmu? Aku sangat ingin kembali pulang, membawa anakku, Senja, mencium tanah kelahirannya di Aceh Besar..."

    Salam,

    ReplyDelete
  2. Thx komentarnya. Aceh masih indah. Di tanah yang sudah saya impikan sejak tahun 1999 ini ternyata lebih indah dari yang saya bayangkan. Maaf telah membuka masa lalu yang ada punya. Semoga kenangan itu tidak berujung kesedihan. Salam untuk Senja. Iman

    ReplyDelete